Pasca KLB, Partai Demokrat Mereflikasi Strategi Kudatuli PDIP 1996

Kordinator Forum Aktifis 98 Muhammad Ikhyar Velayati.( Foto: Istimewa)

INDONESIA98.COM (SUMUT): Menurut Tokoh Aktifis 98, cara dan metode perlawanan AHY yang menggalang dukungan cap jempol darah, aksi demontrasi ke Depkumham serta melakukan mimbar bebas merupakan reflikasi strategi PDIP melawan Orba dalam peristiwa kudatuli 1996.

Aksi Demontrasi, mimbar bebas dan gerakan cap jempol darah yang dilakukan Ketum Partai Demokrat AHY beserta jajaran pengurus dan simpatisan bertujuan untuk meluaskan isu serta menarik dukungan kaum oposisi dan simpati publik.

Bacaan Lainnya
banner 728x250

” Pola dan metode perlawanan seperti ini merupakan reflikasi dari strategi yang di lakukan PDIP dan kaum gerakàn pada peristiwa kudatuli 1996 yang berdampak pada membesarnya nama Megawati menjadi icon pahlawan rakyat kecil serta mampu menjadikan PDIP pemenang pemilu 1999,” ungkap Tokoh Aktifis 98 Muhammad Ikhyàr Velayati Harahap Di Medan, Senin, (8/3).

Sebelumnya Ketum Partai Demokrat AHY beserta jajaran pengurus DPP, pengurus wilayah, anggota DPRRI beserta ratusan simpatisan Partai Demokrat melakukan unjuk rasa dan mimbar bebas menuntut agar Kemenkumham menolak keabsahan hasil ķepengurusan KLB Partai Demokrat versi Muldoko, di Kantor Kemenkumham Jakarta, Senin (8/3/2021).

Ikhyar memprediksi Partai Demokrat akan membuat panggung perlawanan hukum dan extra parlemen.

” Selain aksi unjuk rasa,mimbar bebas serta pembentukan Front, Partai Demokrat kubu AHY menurut saya juga akan melakukan perlawanan hukum dengan mengajukan gugatan perdata jika Menkumham mensahkan PD kubu Muldoko, nyaris hampir sama pola, strategi dan metode gerakannya dengan PDI tahun 96,”Katanya.

Ikhyar pesimis strategi reflikasi tersebut berhasil, karena saat ini berbeda kimiawi dan material politiknya.

” Tetapi gerakan untuk membesarkan AHY dan Partai Demokrat lewat strategi dan pola pola klasik tersebut tidak akan berhasil menurut hemat saya, karena kimiawi dan basis material politiknya sangat berbeda”, tuturnya.

Sambung Ikhyar bahwa saat rezim Orba, demokrasi di tindas dan kekuasaan di lakukan semena mena, dukungan terhadap rezim mulai melemah, sehingga momentum 27 juli merupakan kanal dan wadah rakyat untuk bangkit melawan.

” Partai Demokrat agar mènggunakan strategi turun dan bekerja bersama rakyat untuk meningkatkan elektabilitas AHY maupun Partai Demokrat,” sebut Ikhyar menyarankan.(Moj/I98)

banner 728x250

Pos terkait

banner 728x250